Gk7qp1DNYQGDurixnE7FWT3LyBvSK3asrvqSm057
Bookmark

Carilah Contoh Bentuk Penerapan Demokrasi Langsung Dengan Tidak Lansung

Carilah contoh bentuk penerapan demokrasi langsung dengan tidak lansung

Jawaban 1:

Tidak langsung: anggota DPR menyetujui RAPBN yang diajukan pemerintah tanpa harus melibatkan seluruh rakyat
langsung: musyawarah untuk mufakat artinya pengambilan keputusan secara langsung di hadapan peserta musyawarah

Jawaban 2:

kalo ga salah nih..demokrasi secara langsung biasanya tidak bisa diwakilkan
kalo demokrasi secara tidak langsung biasanya diwakilkan oleh pihak ke 3
aku ga tau contoh"nya :)
mohon maaf jika ada kekurangan :)


Pertanyaan Terkait

Penyebab terjadinya rengasdengklok?

Jawaban 1:

Untuk mengamankan soekarno dan hatta

Jawaban 2:

Rengas dengklok adalah peristiwa penculiknya soekarno


Penjelasan persatuan dan pembangunan

Jawaban 1:

Artinya dengan semangat persatuan indonesia kita dapat mengisi kemerdekaan serta melanjutkan pembangunan menuju masyarakat yg adil dan makmur......

kalo jwbn saya itu

Jawaban 2:

Menyatukan segala perbedaan tanpa membeda bedakan untuk mencapai atau memenuhi segala kebutuhan dasar manusia, kelompok, masyarakat atau suatu negara.


Devide et impera itu apa ??

Jawaban 1:

Devide ed empera adalah politik yang digunakan oleh belanda saat akan menguasai indonesia

Jawaban 2:

politik pecah belah atau disebut juga dengan adu domba adalah kombinasi strategi politik, militer, dan ekonomi yang bertujuan mendapatkan dan menjaga kekuasaan dengan cara memecah kelompok besar menjadi kelompok-kelompok kecil yang lebih mudah ditaklukan.


 proses terbentuknya persatuan dan kesatuan ?jelaskan!

Jawaban 1:

Persatuan dan kesatuan terbentuk dari proses yg tumbuh dari unsur unsur sosial budaya masyarakat indonesia sendiri, yg ditempa dlm jangkauan waktu yg lama sekali.unsur unsur sosial budaya itu antara lain sifat kekeluargaan dan gotong royong. kedua sifat itu adalah sifat pokok bangsa indonesia yg dituntun oleh asas kemanusiaan dan kebudayaan,

Jawaban 2:

Pertama-tama dimulai dari sebuah perkenalan dan kemudian mejadi sebuah kesatuan dan kesatuan itu semakin erat sehingga menjadi suatu persatuan


Jelaskan arti penting daerah bagi NKRI

Jawaban 1:

Daerah merupakan salah satu syarat mutlak berdirinya suatu negara. daerah juga sebagai bukti kekuasaan bagi suatu negara. :)

Jawaban 2:

Memperkuat bhineka tunggal ika (berbeda" ttpi ttp satu jua)


Pentingnya kehidupan demokratis dalam lingkungan keluarga

Jawaban 1:

Pentingnya kehidupan demokratis dalam linkungan keluarga adalah membuat anak-anak atau semua anggota keluarga bebas berpendapat, contohnya : pergi ke tempat wisata harus ada persetujuan dari semua anggota keluarga

Jawaban 2:

Supaya bisa menjalin rumah tangga dengan nyaman & tentram


jelaskan apa hang terjadi apabila pelaksaan pemerintah daerah apabilatidak didukung  oleh masyarakat!

Jawaban 1:

Pelaksanaan pemerintahannya tidak akan berjalan lancar karena adanya hambatan dan kesenjangan sosial, selain pemerintahannya, rasa kekeluargaan dan gotong royong daerah tidak akan baik.

Jawaban 2:

Pembangunan tidak bisa berjalan dengan lancar karena tidak ada partisipasi dari masyarakat.. :)


Fungsi Pemekaran wilayah, bagi masyarakat?

Jawaban 1:

Fungsi Pemekaran wilayah, bagi masyarakat yaitu untuk mengolah hasil daerahnya masing masing untuk memajukan kesejahteraan tingkat daerah

Jawaban 2:

Pemekaran wilayah dipandang sebagai sebuah terobosan untuk mempercepat pembangunan melalui peningkatan kualitas dan kemudahan memperoleh pelayanan bagi masyarakat. Pemekaran wilayah juga merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan kemampuan pemerintah daerah dalam memperpendek rentang kendali pemerintah sehingga meningkatkan efektifitas penyelenggaraan pemerintah dan pengelolaan pembangunan.
fungsinya
a.   Keinginan untuk menyediakan pelayanan publik yang lebih baik dalam wilayah kewenangan yang terbatas / terukurPendekatan pelayanan melalui pemerintahan daerah yang baru diasumsikan akan lebih dapat memberikan pelayanan yang lebih baik dibandingkan dengan pelayanan melalui pemerintahan daerah induk dengan cakupan wilayah pelayanan yang lebih luas. Melalui proses perencanaan pembangunan daerah pada skala yang lebih terbatas, maka pelayanan publik sesuai kebutuhan lokal akan lebih tersedia.
b.   Mempercepat pertumbuhan ekonomi penduduk setempat melalui perbaikan kerangka pengembangan ekonomi daerah berbasiskan potensi lokalDengan dikembangkannya daerah baru yang otonom, maka akan memberikan peluang untuk menggali berbagai potensi ekonomi daerah baru yang selama ini tidak tergali.
c.   Penyerapan tenaga kerja secara lebih luas di sektor pemerintah dan bagi-bagi kekuasaan di bidang politik dan pemerintahan


Sebutkan teori pemisahan menurut montesquieu  

Jawaban 1:

Tandai sebagai jawaban terbaik dan klik "terima kasih"

trias politica dipopulerkan oleh montesquieu yg memisahkan kekuasaan negara mjadi 3:
eksekutif (pemerintahan), legestatif (dpr-mpr), dan yudikatif (mahkamah agung)

dijelaskan bahwa diantara 3 kekuasaan tersebut tdk ada yg boleh lbh dominan dan bekerja sesuai dgn wewenangnya masing2 agar tdk terjadi penyalah gunaan kekuasaan (cth:pemerintahan yg otoriter)

Jawaban 2:

Menurut Montesquieu dengan teorinya trias politica yang tercantum dalam bukunya “L’esprit des Lois” selaras dengan pikiran John Locke, membagi kekuasaan dalam tiga cabang :
1. Kekuasaan Legislatif sebagai pembuat undang-undang
2. Kekuasaan Eksekutif sebagai pelaksana UU
3. Kekuasaan Yudikatif yang bertugas menghakimi.


Sebutkan luas wilayah, sejarah, budaya, potensi, batas-batas wilayah kota sidoarjo !? :) please jawab semua dan jawabnya yang lengkap ya? :) :D

Jawaban 1:

Luas = 591, 59 km
Sejarah = Sidoarjo dulu dikenal sebagai pusat Kerajaan Janggala. Pada masa kolonialisme Hindia Belanda, daerah Sidoarjo bernama Sidokare, yang merupakan bagian dari Kabupaten Surabaya. Daerah Sidokare dipimpin oleh seorang patih bernama R. Ng. Djojohardjo, bertempat tinggal di kampung Pucang Anom yang dibantu oleh seorang wedana yaitu Bagus Ranuwiryo yang berdiam di kampung Pangabahan. Pada 1859, berdasarkan Keputusan Pemerintah Hindia Belanda No. 9/1859 tanggal 31 Januari 1859 Staatsblad No. 6, daerah Kabupaten Surabaya dibagi menjadi dua bagian yaitu Kabupaten Surabaya dan Kabupaten Sidokare. Sidokare dipimpin R. Notopuro (kemudian bergelar R.T.P. Tjokronegoro) yang berasal dari Kasepuhan. Ia adalah putra dari R.A.P. Tjokronegoro, Bupati Surabaya. Pada tanggal 28 Mei 1859, nama Kabupaten Sidokare yang memiliki konotasi kurang bagus diubah namanya menjadi Kabupaten Sidoarjo. Setelah R. Notopuro wafat tahun 1862, maka kakak almarhum pada tahun 1863 diangkat sebagai bupati, yaitu Bupati R.T.A.A. Tjokronegoro II yang merupakan pindahan dari Lamongan. Pada tahun 1883 Bupati Tjokronegoro pensiun, sebagai gantinya diangkat R.P. Sumodiredjo pindahan dari Tulungagung tetapi hanya 3 bulan saja menjabat sebagai Bupati karena wafat pada tahun itu juga, dan R.A.A.T. Tjondronegoro I diangkat sebagai gantinya. Di masa Pedudukan Jepang (8 Maret 1942 - 15 Agustus 1945), daerah delta Sungai Brantas termasuk Sidoarjo juga berada di bawah kekuasaan Pemerintahan Militer Jepang (yaitu oleh Kaigun, tentara Laut Jepang). Pada tanggal 15 Agustus 1945, Jepang menyerah pada Sekutu. Permulaan bulan Maret 1946 Belanda mulai aktif dalam usaha-usahanya untuk menduduki kembali daerah ini. Ketika Belanda menduduki Gedangan, pemerintah Indonesia memindahkan pusat pemerintahan Sidoarjo ke Porong. Daerah Dungus (Kecamatan Sukodono) menjadi daerah rebutan dengan Belanda. Tanggal 24 Desember 1946, Belanda mulai menyerang kota Sidoarjo dengan serangan dari jurusan Tulangan. Sidoarjo jatuh ke tangan Belanda hari itu juga. Pusat pemerintahan Sidoarjo lalu dipindahkan lagi ke daerah Jombang. Pemerintahan pendudukan Belanda (dikenal dengan nama Recomba) berusaha membentuk kembali pemerintahan seperti pada masa kolonial dulu. Pada November 1948, dibentuklah Negara Jawa Timur salah satu negara bagian dalam Republik Indonesia Serikat. Sidoarjo berada di bawah pemerintahan Recomba hingga tahun 1949. Tanggal 27 Desember 1949, sebagai hasil kesepakatan Konferensi Meja Bundar, Belanda menyerahkan kembali Negara Jawa Timur kepada Republik Indonesia, sehingga daerah delta Brantas dengan sendirinya menjadi daerah Republik Indonesia.

Budaya=
- Bahasa
- Tradisi
- Kesenian
- Cagar Budaya

Potensi =
- Candi Pari
- Candi Ngoro,
- Batu Prasasti,
- Kampoeng Batik.
- Nyadran,
- Makam Putri Ayu Sekar Dadu
- Masjid Agung Sidoarjo
- Galeri seni dan kerajinan Dekranasda,

Batas-batas = Utara : Kota Surabaya dan Kab. Gresik
                       Selatan : Kab. Pasuruan
                       Barat : Kab. Mojokerto
                       Timur : Selat Madura

Jawaban 2:

Nama Wilayah = Kabupaten Sidoarjo
Luas Wilayah   = 591,59 km2
Batas - batas   =
-Utara =  Kota Surabaya dan Kabupaten Gresik
-Timur =  Selat Madura
-Selatan =  Kabupaten Pasuruan
-Barat =  Kabupaten Mojokerto

Sejarah =
Sidoarjo dulu dikenal sebagai pusat Kerajaan Janggala. Pada masa kolonialisme Hindia Belanda, daerah Sidoarjo bernama Sidokare, yang merupakan bagian dari Kabupaten Surabaya. Daerah Sidokare dipimpin oleh seorang patih bernama R. Ng. Djojohardjo, bertempat tinggal di kampung Pucang Anom yang dibantu oleh seorang wedana yaitu Bagus Ranuwiryo yang berdiam di kampung Pangabahan. Pada 1859, berdasarkan Keputusan Pemerintah Hindia Belanda No. 9/1859 tanggal 31 Januari 1859 Staatsblad No. 6, daerah Kabupaten Surabaya dibagi menjadi dua bagian yaitu Kabupaten Surabaya dan Kabupaten Sidokare. Sidokare dipimpin R. Notopuro (kemudian bergelar R.T.P. Tjokronegoro) yang berasal dari Kasepuhan. Ia adalah putra dari R.A.P. Tjokronegoro, Bupati Surabaya. Pada tanggal 28 Mei 1859, nama Kabupaten Sidokare yang memiliki konotasi kurang bagus diubah namanya menjadi Kabupaten Sidoarjo.Setelah R. Notopuro wafat tahun 1862, maka kakak almarhum pada tahun 1863 diangkat sebagai bupati, yaitu Bupati R.T.A.A. Tjokronegoro II yang merupakan pindahan dari Lamongan. Pada tahun 1883 Bupati Tjokronegoro pensiun, sebagai gantinya diangkat R.P. Sumodiredjo pindahan dari Tulungagung tetapi hanya 3 bulan saja menjabat sebagai Bupati karena wafat pada tahun itu juga, dan R.A.A.T. Tjondronegoro I diangkat sebagai gantinya.Di masa Pedudukan Jepang (8 Maret 1942 - 15 Agustus 1945), daerah deltaSungai Brantas termasuk Sidoarjo juga berada di bawah kekuasaan Pemerintahan Militer Jepang (yaitu oleh Kaigun, tentara Laut Jepang). Pada tanggal 15 Agustus 1945, Jepang menyerah pada Sekutu. Permulaan bulan Maret 1946 Belanda mulai aktif dalam usaha-usahanya untuk menduduki kembali daerah ini. Ketika Belanda menduduki Gedangan, pemerintah Indonesia memindahkan pusat pemerintahan Sidoarjo ke Porong. Daerah Dungus (Kecamatan Sukodono) menjadi daerah rebutan dengan Belanda. Tanggal 24 Desember 1946, Belanda mulai menyerang kota Sidoarjo dengan serangan dari jurusan Tulangan. Sidoarjo jatuh ke tangan Belanda hari itu juga. Pusat pemerintahan Sidoarjo lalu dipindahkan lagi ke daerah Jombang.Pemerintahan pendudukan Belanda (dikenal dengan nama Recomba) berusaha membentuk kembali pemerintahan seperti pada masa kolonial dulu. Pada November 1948, dibentuklah Negara Jawa Timur salah satu negara bagian dalam Republik Indonesia Serikat. Sidoarjo berada di bawah pemerintahan Recomba hingga tahun 1949. Tanggal 27 Desember 1949, sebagai hasil kesepakatanKonferensi Meja Bundar, Belanda menyerahkan kembali Negara Jawa Timur kepada Republik Indonesia, sehingga daerah delta Brantas dengan sendirinya menjadi daerah Republik Indonesia.

GOOD LUCK